Kasus Penembakan yang Tewaskan Siswa SMKN 4 Semarang Masih Dalam Penyelidikan

Polisi sebut kasus penembakan yang menewaskan siswa SMKN 4 Semarang masih berada dalam proses penyelidikan.

ReferensiRakyat.CO.ID – Jagat maya tanah air masih diramaikan dengan perbincangan kasus viral yang menewaskan seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan di Semarang.

Seorang siswa SMKN 4 Semarang meregang nyawa usai ditembak oleh polisi.

Kasus penembakan yang menghilangkan nyawa Gamma Rizkynata Oktafandi oleh Aipda R yang notabene anggota Saresnarkoba Polrestabes Semarang.

Hal ini menjadi sorotan publik lantaran pihak kepolisian menyebut korban sebagai anggota gangster yang terlibat dalam aksi tawuran.

BACA JUGA  Menteri HAM Kirim Tim Pantau Kasus Polisi Tembak Siswa di Semarang

Akan tetapi banyak pihak yang meragukan klaim yang dilakukan pihak kepolisian setempat yang menyebutkan korban terlibat aksi tak terpuji itu.

Tuduhan tersebut dengan tegas dibantah oleh teman, tetangga, pihak sekolah maupun keluarga korban.

Pasalnya, Gamma dikenal sebagai siswa pendiam namun aktif dalam kegiatan sekolah seperti paskibra dan pencak silat.

Gamma tidak pernah melakukan kenalakan remaja sebagaimana yang disebutkan oleh polisi.

Adapun kronologi insiden ini terjadi saat polisi membubarkan tawuran antara kelompok Seroja dan Tanggul Pojok.

BACA JUGA  Pegawai Bank Lampung ini Digrebek Diduga Indehoy dengan PNS Pemprov Lampung

Terluka akibat tembakan, Gamma dan dua temannya tak berdaya hingga meregang nyawa.

Korban sebelumnya sempat dirawat beberapajam di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP dr Kariadi Semarang.

Nahas, Gamma menghembuskan napas terakhirnya dan dinyatakan meninggal pada 24 November 2024 pukul 01.58 WIB.

Kasus ini pun mendapat dukungan dari Masyarakat untuk dikupas secara tuntas.

BACA JUGA  Habibie Terancam Hukuman 5 Tahun Penjara

Masyarakat mendukung pihak sekolah dengan mengirimkan karangan bunga dan desakan agar kasus ini diselidiki secara adil.

Sementara itu, Aipda R saat ini masih diperiksa oleh Divisi Propam Polda Jawa Tengah.

Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah tindakan penembakan yang dilakukannya sesuai dengan prosedur atau tidak.

Pra-rekonstruksi pun dilakukan di beberapa lokasi dan rekaman CCTV dari sekitar tempat kejadian juga diperiksa untuk menemukan fakta. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *