ReferensiRakyat.CO.ID – Kasus viral tewasnya seorang siswa SMKN 4 Semarang yang saat ini menjadi sorotan publik rupanya ikut menyita perhatian Menteri HAM RI, Natalius Pigai.
Menteri Hak Asasi Manusia bahkan memerintahkan tim khusus untuk memantau kasus polisi tembak siswa di Semarang.
Tim diturunkan langsung untuk memantau perkembangan kasus yang menewaskan Gamma Rizkynata Oktafandi.
Dia merupakan korban penembakan yang dikenal sebagai seorang siswa kelas XI SMKN 4 Semarang.
Gamma juga merupakan siswa yang tergabung menjadi anggota paskibra dan pencak silat di sekolahnya.
“Kami punya kantor wilayah di Jawa Tengah. Sudah diperintahkan,”kata Menteri HAM RI, Natalius Pigai.
Menteri HAM menjelaskan bahwa penyelidikan atas kasus yang melibatkan aparat keolisian itu merupakan kewenangan dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
Komnas HAM memiliki wewenang atas hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM.
Kasus tewasnya Gamma Rizkynata Oktafandi menjadi sorotan dan banyak pihak yang meragukan klaim dari Kepolisian setempat.
Polisi mengklaim dengan menyebut korban terlibat sebagai anggota gangster yang tawuran.
Akan tetapi hal itu dengan tegas dibantah baik oleh keluarga, teman, tetangga hingga pihak sekolah.
Gamma justru dikenal sebagai siswa pendiam yang aktif dalam kegiatan organisasi positif di sekolahnya dan tak pernah terlibat kenakalan remaja.
Sehingga Masyarakat mendukung pihak sekolah untuk mendesak agar kasus ini bisa diselidiki secara adil dan transparan.
Dalam kronologinya, insiden terjadi saat polisi berusaha membubarkan tawuran antar kelompok Seroja dan Tanggul Pojok.
Nahas, Gamma dan dua temannya berinisial S dan A terluka parah akibat tembakan yang dilayangkan Aipda R.
Aipda R sendiri merupakan anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang yang saat ini masih diperiksa oleh Divisi Propam Polda Jawa Tengah.
Divpropam Polda Jateng saat ini masih memastikan apakah tindakan Aipda R sesuai prosedur atau tidak.
Mulai dari melakukan pra-rekonstruksi di beberapa lokasi hingga memeriksa rekaman CCTV dari sekitar tempat kejadian untuk menemukan fakta sebenarnya.
Kasus ini memang sangat menohok banyak pihak, apalagi setelah ditelusuri korban merupakan sosok piatu.
Di Semarang, Gamma tinggal bersama neneknya di wilayah Kembangarum, Semarang Barat. Sementara sang ayah tinggal di wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Kepergian Gamma meninggalkan duka dan luka mendalam, apalagi dia dikenal sebagai siswa berprestasi dan memiliki rekam jejak yang baik selama di sekolah.
Jenazah Gamma dimakamkan pada Minggu siang, 24 November 2024 di Kabupaten Sragen. (*)