ReferensiRakyat.CO.ID – Suasana berkabung masih menyelimuti artis Jennifer Coppen dan keluarganya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, suami Jennifer Coppen yakni Yitta Dali Wassink meninggal dunia pada minggu lalu.
Sang suami meninggal dunia dalam kecelakaan tunggal yang terjadi pada Kamis, 18 Juli 2024 lalu.
Dali Wassink yang diketahui telah menjadi mualaf, sang istri pun menggelar tahlilan atau doa bersama untuk mendoakan sang suami.
Jennifer Coppen menggelar doa untuk almarhum sang suami bukan di kediamannya.
Acara tahlilan ini rupanya dilakukan di panti asuhan, sebab Jennifer meminta doa bersama ini dilakukan oleh anak-anak yatim.
Momen saat anak-anak yatim mengaji bersama dalam acara tersebut pun dibagikan oleh Jennifer Coppen lewat unggahan Instagram story akun pribadinya.
“Sayang aku udah kirim doa lagi melalui anak” yatim piatu. Bismillah semoga sampai ke kamu ya doa nya,” tulis Jennifer Coppen dalam unggahannya.
Acara yang tak digelar dirumahnya ini lantas menimbulkan reaksi netizen, mengapa tak dilakukan di rumah saja.
Rupanya ada alasan tersendiri sehingga mamanya baby Kamari memilih tidak menggelar tahlilan di kediaman mereka.
Artis yang baru menginjak usia 23 tahun itu mengaku tak banyak keluarga yang beragama Islam.
Selain itu jarak rumahnya terlalu jauh untuk membawa anak-anak yatim barang sekadar berdoa untuk mendoakan sang suami.
“Buat yang nanya kok nggak tahlilan dirumah, maaf ya semuanya karena memang yang muslim itu nggak banyak di keluarga kita dan jauh untuk anak-anak panti asuhannnya ke rumah aku, akhirnya aku putusin untuk dilaksanain di sana aja,”pungkas Jennifer Coppen dalam keterangan Instagram story akun pribadinya.
Di sisi lain, Jennifer Coppen rupanya memutuskan untuk pindah rumah dari tempat tinggalnya bersama mendiang sang suami di Bali.
Aktris kelahiran 20 Juli 2001 itu berencana pindah sementara karena merasa tidak kuat tinggal di rumah yang penuh kenangan bersama Dali Wassink.
Meskipun belum mengungkapkan kemana ia dan putrinya akan pindah, namun Jennifer mengaku tetap merasa bersalah meninggalkan kediamannya yang penuh kenangan itu.
Akan tetapi dia pun tidak bisa menahan kesedihan yang terus mengusiknya dan tidak ingin terlalu lama berlarut di dalamnya.
Mengingat hidupnya yang sekarang harus tetap berjalan demi sang buah hati, Kamari. (*)