ReferensiRakyat.CO.ID – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Lampung, menghadiri Temu Kerja Pengelola Data Nasional Workshop Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun 2024 pada Selasa malam, 11 Juni 2024 di Grand Mercure Lampung.
Fahrizal menyatakan bahwa acara berskala nasional ini diharapkan menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk meningkatkan upaya untuk menciptakan keluarga yang berkualitas.
Ia menyatakan bahwa dengan memperbarui pendataan keluarga, akan lebih mudah untuk mengidentifikasi keluarga yang mungkin mengalami stunting dan akan menjadi peta jalan untuk pendampingan.
Jadi, dia mengajak semua orang untuk bekerja sama untuk mengurangi angka stunting dan menetapkan target penurunan 14% di tahun 2024.
Fahrizal mengatakan bahwa dia berharap kegiatan ini akan memotivasi mereka untuk lebih berkonsentrasi pada meningkatkan kualitas keluarga dan bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.
Fahrizal menjelaskan bahwa Provinsi Lampung sendiri menurun menjadi provinsi terendah keempat di Indonesia pada tahun 2023 dengan prevalensi stunting 14,9%.
Sukaryo Teguh Santoso, Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), membuka acara tersebut.
Dia menyatakan, “Untuk teman-teman seluruh Indonesia yang hadir, kita berhasil menurunkan angka stunting di angka 14,9% di Lampung.”
Melalui kesempatan ini, dia berharap semua keluarga Indonesia menjadi keluarga yang tangguh, sehat, produktif, dan kompetitif.
Menurutnya, ini merupakan dasar yang sangat penting untuk pembangunan. Fahrizal juga berterima kasih atas pemilihan Provinsi Lampung sebagai tuan rumah acara tersebut.
Menurut Sukaryo Teguh Santoso, Deputi Bidang Advokasi Penggerakan dan Informasi BKKBN, pemutakhiran data ini digunakan untuk menilai indikator kinerja BKKBN seperti angka kelahiran dan indeks pembangunan keluarga.
Data ini juga digunakan sebagai dasar untuk upaya percepatan penurunan stunting. Sukaryo menyatakan bahwa, karena data keluarga ini juga menampilkan data keluarga yang berpotensi terkena stunting, maka data ini juga digunakan dalam upaya untuk mempercepat penurunan stunting.
Sukaryo mengatakan bahwa data ini juga digunakan oleh Kementerian atau lembaga lainnya untuk melakukan intervensi dalam program pembangunan mereka.
Dia menambahkan, “Sehingga data ini tidak hanya milik BKKBN, tetapi kepada siapa pun yang ingin memanfaatkannya.”
Ia meminta pengelola data dan informasi, baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota, untuk meningkatkan komitmen dan terus bersemangat untuk mencapai program bangga kencana yang berkualitas tinggi.
Selain itu, dia menyatakan bahwa ia akan digunakan untuk kepentingan program intervensi pembangunan daerah berbasis keluarga.
Sukaryo juga turut berterima kasih kepada Provinsi Lampung atas program bangga kencana dan upayanya untuk menurunkan angka stunting.
Program bangga kencana, seperti percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Lampung, diawasi dengan baik oleh Pak Sekda. Dia menyatakan bahwa harapan tahun ini mungkin jauh di bawah 14,9%, yang berarti target 14% tercapai untuk Provinsi Lampung.
Di mana kegiatan tersebut berlangsung mulai tanggal 11 sampai dengan 14 Juni 2024.
Selain itu turut hadir Didik Darmanto, Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas), dan tiga belas kepala perwakilan BKKBN dari seluruh Indonesia hadir pada kesempatan tersebut. (*)